Kamis, 28 Maret 2013

Azazel, Izazil Nama Lain Iblis




'Azâzîl (عزازل) adalah nama asli dari Iblis yang merupakan pemimpin kelompok Syaitan. Menurut legenda sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat atau Penghulu para Malaikat, Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga) dan Abu al-Jan (Bapak para Jin) gelar ini disematkan karena iblis menentang perintah Allah Subhanahu Wata'ala ketika disuruh bersujud kepada Adam.

Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'Allah' . Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan. atau dapat diartikan sebagai mahluk yang membawa kesombongannya milik Allah dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-‘azâz (العزاز) terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua. Masing-masing huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.

Dari huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari huruf zây muncul kata zuhw ‘sikap takabur’, dari huruf alif muncul kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir nama asli iblis yaitu Azâzîl.

Julukan Azâzîl

Azâzîl sangat banyak memiliki julukan, seperti Sayidul Malaikat dan Khazinul Jannah. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, adalah :

Langit Pertama (ar-Rafii'ah) al-Abid ahli ibadah, Dia akan akan selalu berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk menggoda manusia agar tersesat dari jalan-Nya.

Langit Kedua (al-Maa'uun) ar-Raki ahli ruku, Dia mempunyai kaidah-kaidah atau tata cara yang pasti dan tertata rapih serta sistematis dalam menyesatkan seluruh umat manusia.

Langit Ketiga (al-Maziinah) as-Saajid ahli sujud, dia tidak akan pernah berpaling dan menyerah dari menggoda dan menyesatkan seluruh umat manusia
Langit Keempat (az-Zahirah) al-Khaasyi selalu merendah dan takluk kepada Allah, dia juga sangat menghinakan serta merendahkan manusia yang dapat tergoda oleh bujuk rayuannya.

Langit Kelima (al-Muniirah) al-Qaanit selalu ta'at, dia tidak akan pernah malas untuk menyesatkan dan menggoda seluruh umat manusia

Langit Keenam (al-Khaliishah) al-Mujtahid bersungguh-sungguh dalam beribadah, Dia akan senantasa bekerja dan berusaha untuk menyesatkan seluruh umat manusia

Langit Ketujuh (al-Ajiibah) az-Zahid sederhana , Dalam menggoda umat manusia dia menggunakan sarana dan prasarana kehidupan demi mencapai tujuannya dalam menyesatkan seluruh umat manusia

Wujud Azâzîl Sebelum Penciptaan Adam

Sebelum dilaknat oleh Allah, Azâzîl memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyyuun dan masih banyak lagi.

Setelah Penciptaan Adam

Setelah ia enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah mengubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah mengubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Penangguhan Umur Azâzîl

Azâzîl diberi umur hingga hari akhir kiamat. Dengan janji untuk menyesatkan manusia sebanyak mungkin dan menemaninya di neraka Jahannam kelak.

Permintaan Azâzîl kepada Allah “ Berkata iblis: Ya Tuhanku, kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari manusia dibangkitkan.(Al-Hijr, 15:36) ”

Azazel dalam Perjanjian Lama adalah kambing jantan yang akan digunakan sebagai korban penghapus dosa. Upacara penyucian dosa ini pertama kali diberikan Allah kepada Adam setelah manusia jatuh ke dalam dosa, dan di lanjutkan kembali oleh Nabi Musa pada saat umat Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Imamat 16.

Karena pelanggaran pada hukum Allah menuntut nyawa dari si pelanggar. Darah yang melambangkan hutang nyawa orang yang berdosa yang kesalahannya ditanggungkan kepada korban, lalu dibawa imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikannya di hadapan tirai penghubung, yang di belakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh orang berdosa itu.

Dengan upacara ini dosa-dosa melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke tempat kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak di dibawa ke bilik yang suci, tetapi dagingnya kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk kepada anak-anak Harun dengan mengatakan,"Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat." Imamat 10:17.

Dengan demikian dosa-dosa umat Israel dipindahkan. Sekali setahun, pada hari besar pendamaian, imam memasuki bilik yang maha kudus untuk membersihkan dan memulihkan tempat kudus. yang selalu memuliakan hukum Allah dan yang menguduskan dan mendamaikan manusia dari dosanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar